Stop Bullying di Tempat Kerja!
adminsitrator | 13 Mei 2023 | Dibaca 3638 kali

Stop Bullying di Tempat Kerja!

Bekerja tentunya sudah menjadi harapan dan sebuah cara untuk bertahan hidup, dengan bekerja maka berbagai kebutuhan dalam hidup bisa terpenuhi. Semua pekerja tentunya berharap mendapatkan pekerjaan dan peghasilan yang layak. Namun yang menjadi permasalahan kemudian jika lingkungan tempat kerja kita menjadi tempat untuk bekerja justru sebaliknya menjadi tempat bullying/perundungan, terkadang tak bisa dipungkiri seorang pekerja mengalami perundungan. Secara umum, perundungan bisa dikatakan sebagai suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja yang bertujuan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun psikis yang dilakukan secara berulang-ulang.

Bullying bisa menjadi bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan melibatkan seseorang yang memiliki otoritas untuk melakukan intimidasi terhadap orang-orang yang berada di bawahanya. Namun, hal itu juga dapat terjadi bila individu atau sekelompok individu menggertak rekan kerja. Budaya otoriter, hubungan kerja yang buruk dan kurangnya kode etik perilaku yang dapat diterima adalah semua kondisi yang mendorong iklim dimana intimidasi kemungkinan terjadi. 

Target bullying umumnya merupakan pihak yang lebih lemah, inferior, menghindari konflik, serta memiliki sedikit keinginan untuk melawan. Bullying sering kali berbahaya dan tidak kentara, karena korban tidak memiliki saksi. Jika ada saksi, sering kali mereka takut mendukung korban. 

Bullying atau perundungan dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori: 

1. Kontak fisik langsung

Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain. 

2. Kontak verbal langsung

Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling) , sarkasme, merendahkan ( put- downs ), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip.

3. Perilaku non-verbal langsung

Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.

4. Perilaku non-verbal tidak langsung

Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.

5. Cyber Bullying 

Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media social).

6. Pelecehan seksual

Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.

Secara garis besar, dampak bullying diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dampak pada psikologis target dan dampak pada organisasi. Secara psikologis, target pembulian cenderung mengalami gejala stress dan trauma yang berdampak pada sakit fisik seperti sakit kepala, gangguan makan dan tidur, depresi, serta kecemasan. Bullying di tempat kerja juga memiliki dampak yang merusak kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Sehingga, penting untuk diperhatikan bahwa bullying di tempat kerja bisa menjadi ancaman yang serius bagi target.

Beberapa cara yang bias dilakukan untuk mengatasi tindakan bullying yang terjadi di tempat kerja:

- Tetap tenang 

Pelaku bullying seringkali ingin memancing reaksi. Biasanya mereka akan senang jika korban menunjukkan rasa kesal karena tindakannya. Jadi ada baiknya untuk tetap tenang. Latihlah diri agar memiliki batasan emosional yang membuat kamu tidak mudah bereaksi dan merasa buruk terhadap diri sendiri ketika mengalami tindakan bullying di tempat kerja.

- Atasi masalah secara langsung

Cobalah untuk membicarakan dan tegaskan pendapat kamu dengan pelaku. Berbicaralah secara baik-baik agar pelaku mau mendengarkan dan mintalah agar tidak melakukan tindakan bullying tersebut.

- Beri tahu atasan atau HRD

Cara selanjutnya yaitu beri tahu atasan atau HRD atas masalah yang sedang terjadi. Akan tetapi saat menyampaikan permasalahn tersebut lakukan dengan komunikasi yang tepat sehingga mereka dapat membantu mencari jalan keluar terbaik.

- Berbicaralah dengan orang lain

Berbicara dengan orang lain dapat membantumu mengatasi efek bullying dan bisa meringankan sedikit beban yang kamu rasakan. Disini kamu dapat membicarakan permasalahanmu dengan rekan kerja, atasan, sahabat atau terapis bila memang dirasa perlu.

- Carilah pekerjaan baru 

Jika memang kamu merasa tidak tahan dengan bullying di tempat kerja, tidak ada salahanya untuk mencari pekerjaan baru yang memiliki kebijakan atau budaya kerja yang lebih baik.

Salah satu langkah awal bagi organisasi adalah untuk meningkatkan kesadaran akan intimidasi. Semua pekerja harus sadar akan apa yang dimaksud dengan intimidasi. Organisasi harus memperhatikan lingkungan karyawan bekerja dan selalu mewaspadai resiko perilaku negatif berupa ancaman, tekanan, penghindaran dan perendahan sebagai bentuk bullying dari karyawan lain maupun dari atasan serta menjamin kerhasiaan dan perlindungan bahwa siapapun yang mengekuh tentang intimidasi tidak akan menjadi korban. Biasanya, keluhan ditangani bersamaan dengan layanan konseling dan mediasi.

Mari kita kedepankan rasa toleransi, mari kita kontrol lisan kita di tempat kerja, dan berhati-hatilah sebelum berucap atau berkata karena orang bijak akan senantiasa menjaga kata-kata yang terlontar dari lisannya jangan sampai hal tersebut justru membawa derita bagi orang lain. 


Sumber : 

Abdullah E., 2022. ASN BerAKHLAK Bangga Melayani Bangsa. Deepublish Publisher, Yogyakarta

Hidayati L., 2016. Pembulian Di Tempat Kerja Dlaam Konteks Asia. Seminar Nasional dan Gelar Produk, tidak diterbitkan. Universitas Surabaya

Andayani S., 2022. Bullying Di Tempat Kerja. Tersedia https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/101/bullying-di-tempat-kerja. Diakses pada 13 Mei 2023

Ekawarna., 2021. Manajemen Konflik dan Stres. PT Bumi Aksara, Jakarta

BAGIKAN :